Ada kalimat yang saya favoritkan hari ini. Sebut saja sudah berapa tahun kau berpacaran, lalu putus di ujung perjalanan (heran kenapa orang bilang di tengah jalan, karena kalau putus judulnya ya berarti itu sudah di akhir bukan? atau itu berbeda untuk orang-orang tertentu yang suka on off kayak saklar lampu). Mungkin 4 tahun, 6 tahun, dan bahkan ada yang 9 tahun. Sering sekali ada yang bilang, "tidak sayang ya menyia-nyiakan hidupmu selama itu dan end up with nothing?". Biasa terjadi pada orang-orang yang swallow everything tanpa punya guts buat bilang yang sebenarnya dia suka atau tidak suka, lalu juga pada mereka yang berbeda agama.
But then what? Lebih baik menyia-nyiakan si 4, 6 atau 9 tahun itu daripada menyia-nyiakan belasan, puluhan tahun ke depan setelah menikah, dengan orang yang salah. Damn! Tepat banget itu perkataan. Tentunya kita semua mau menjalani kehidupan perkawinan yang langgeng, tapi apa yang bisa kau harap dengan seseorang yang 'daripada sia-sia waktu pacaran selama ini' atau 'ya sudahlah daripada memulai sesuatu yang baru dengan orang lain' atau 'udah umur nih! nikah aja deh'....betul gak?
Mudah-mudahan nanti, saya bisa kembali mendapatkan semua kenyamanan itu. Bisa berekspresi terhadap orang yang tepat, yang tidak merasa risih dengan semua A-Z skala luas pun detil yang saya beri. Bisa menjadi saya yang saya ya benar-benar saya, yang tiap hari pake pakaian ala rocker dengan jeans hitam, boots dan kaos-kaos evil army-suicide glam. Terkadang jumat pakai pakaian rapih ala dosen yang akrab dengan G2000 dan linea. Lalu sisanya baju-baju tak jelas beretnik ria. Yah, we'll see. Semua itu benar-benar proses.